Merdeka45 News| Palangka Raya – Tiwah menjadi salah satu bagian Penting dalam Agama Kaharingan bagi Suku Dayak merupakan sebuah Upacara Ritual Adat Kematian dan Tiwah juga menjadi salah satu Situs Kebudayaan Khususnya di Kalimantan Tengah.
Puncak Kegiatan Adat Ritual Tiwah Tabuh Pertama [1] dan Kedua [2] yang di Laksanakan oleh Keluarga Besar Uwau Sumeng dan Polie L Mihing sebagai bentuk Penghormatan, Penghargaan dan Kecintaan terhadap Orang Tua yang sudah Meningggal menuju Lewu Tatau atau Sorga. Bertempat di Halaman Rumah Polie L Mihing di Jalan G. Obos XX, Gang Lapang, Rt. 12 / Rw. 06, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya. Pada Hari Sabtu [25 Dan 26 / 01 /2025]. Pukul O8. 00 Wib – Selesai.
Uwau Sumeng pihak Keluarga Besar Upun Gawi [Penyelengara] Adat Ritual Tiwah Mengatakan, Kegiatan ini merupakan Wujud sebagai Ungkapan Syukur dan Terima Kasih Kami Kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami beserta Keluarga bisa melaksanakan Tiwah Orang Tua Kami pada hari ini, sebagai bentuk Penghormatan serta Cinta dan Kasih sayang terhadap Orang Tua. Tiwah merupakan Ritual Adat tertinggi dalam Pemahaman Suku Dayak Kalimantan Tengah yang mempunyai Keyakinan [Agama] Kaharingan. Kiranya apa yang di Laksanakan ini bisa menjadi Contoh untuk Anak Cucu dan Keluarga kami yang berada di Kota Palangka Raya Ucap Uwau Sumeng.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Adat Ritual Tiwah Basran U. Talawang, dalam kesempatan itu menyampaikan, melalui Kegiatan Adat Ritual Tiwah ini sebagai Bentuk Cinta dan Kasih sayang anak terhadap Orang Tuanya yang sudah Meningal. Tiwah Bertujuan mengantar Roh Orang Meninggal Menuju Lewu Tatau atau Sorga. Kami berharap selaku Orang Tua melalui Kegiatan Adat Ritual Tiwah dapat memberi Contoh kepada Anak Cucu Generasi Penerus Kami supaya mencintai Adat dan Istiadatnya.
Dalam Hal ini, Kata Basran upacara Adat Ritual Tiwah hari ini sebanyak 12 Orang Yang telah Meninggal di Hormati melalui Prosesi Adat Ritual Tiwah, Pihak Keluarga dalam Kegiatan Ritual Tiwah menyiapkan Hewan yaitu : 11 Ekor Kerbau dan 12 Ekor Babi. Puncak Kegiatan dalam kegiatan Adat Ritual Tiwah di hadiri oleh Ketua Dewan DPRD Kabupaten Kapuas, KODIM 1016 PLK, POLRESTA Palangka Raya, Camat dan Seluruh Pihak Keluarga. Jelasnya.
Hal Senada juga di Ungkapkan Koordinator Kegiatan Adat Ritual Tiwah, Hiskia Sider Ikat, Ia mengatakan Bahwa Acara Adat Ritual Tiwah, Orang Dayak memiliki Keyakinan yang menganut Agama Kaharingan dari dulu hingga sampai sekarang dari turun menurun mereka pertahankan Tradisi Adat budayanya, seperti salah satu Contoh hari ini kita lihat ada Sangkaraya, Sapundu, Pantar dan di sananya ada Sandung. Itu adalah merupakan Kencintaanya untuk membalas Budi dan Penghormatan kepada Orang Tuanya yang telah meninggal, dan Anak – anak Cucu kami turun Menurun bisa Melihat, Mengingat dan Mengetahui inilah Sandung Orang Tua Kami. Ungkapnya Hiskia.
Pada Hari yang sama, Media Surat Kabar Umum [SKU] Merdeka 45 News Com Kalimantan Tengah, menyambangi salah satu Warga yang Hadir pada kegiatan Adat Ritual Tiwah tersebut Todon S. Teweng Merupakan Pencinta Seni dan Budaya Karungut Klasik Kalimantan Tengah mengatakan, “Kami sangat senang bisa menghadiri dan Melihat Langsung Proses Puncak acara Kegiatan Adat Ritual Tiwah ini dengan mengikuti Rangkaian Prosesi Susunan Acara yang di tetapkan Oleh Pihak Penyelengara”.
Dengan adanya Adat Ritual Tiwah ini, harapan kami selaku orang Tua kepada Anak – anak generasi kami, contohilah yang baik untuk di teladani agar ke depan dan akan datang bisa melaksanakan Kegiatan Adat Ritual Tiwah seperti ini Juga. Tuturnya.
Salampak Djantan