Merdeka45 News| BEKASI – DPP Garuda Indonesia Maju (GIM) mengadakan Talkshow Ngobrolin Prabowo-Gibran untuk Indonesia yang berlokasi di DPP Garuda Indonesia Maju Menteng, pada Rabu (27/01/2024).
Dengan tema ‘Mengawal Program Prabowo-Gibran di sektor UMKM & Startup’, acara tersebut dihadiri oleh narasumber Nugra Kinzana (Founder Batik Negarawan), Gatra Rialdy Putra (Ketua Harian DPP GIM), & Nada Aulia (Content Creator Specialist).
Dalam acara tersebut dihadiri oleh ratusan pelaku umkm se-jabodetabek, karena GIM berkomitmen untuk menyediakan solusi untuk kemajuan UMKM.
Ahmad Muzaffar Ketua Umum DPP GIM dalam sambutannya menyampaikan, bahwa melalui pelatihan UMKM dan Talkshow yang diselenggarakan tersebut dapat menjadi motivasi bagi anak-anak muda Indonesia agar terus berinovasi dalam peningkatan UMKM.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi gambaran masyarakat terhadap program-program pak Prabowo-Gibran, utamanya dalam peningkatan UMKM.
Nugra Kinzana, mengatakan, Bahwa kepada seluruh pemuda untuk dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan penuh gagasan. Ini menjadi bekal utama pemuda dalam memilih pemimpin bangsa lima tahun ke depan. Anak-anak muda harus memiliki idealis yang tinggi. Tidak mudah terpengaruh dengan politik pragmatis dan pecah belah yang kerap terjadi jelang Pemilu.
“Program Asta Cita Prabowo-Gibran adalah program yang fokus dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, mendorong kewirasusahaan , serta melanjutkan program hilirisasi. Saya percaya ketika Pak Prabowo dan Mas Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden, akan konsisten untuk memperjuangkan program yang pro umkm juga Pro Rakyat.” papar Gatra Rialdy Putra (Ketua Harian DPP GIM)
Sementara itu, Nada Aulia berbagi kiat memulai bisnis. Menurut dia bisnis di mulai dari minat dan melihat market. Selain itu para pelaku umkm juga harus bisa menangkap peluang baru dan bisa berkolaborasi. “Nelalukan pemasaran digital juga harus memakai strategi yang taktis, engga perlu mengeluarkan budget yang terlalu berlebihan kalau marketnya tidak tepat,” tutur Nada Aulia.
Gandhi