Merdeka45 News| Ketapang – Kecamatan Tumbang Titi ditetapkan sebagai Kota Juang.
Penetapan Tumbang Titi sebagai Kota Juang dilakukan dengan SK Bupati Ketapang, yang dibacakan dalam upacara di Monumen Kota Juang, Rabu (25 Oktober 2023) sore di Tumbang Titi.
Upacara dilaksanakan di lokasi Monumen Tugu Juang, upacara diikuti TNI/Polri, Pol PP, PNS, dan ormas.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan SE, MM.
Upacara penetapan Tumbang Titi sebagai Kota Juang dihadiri juga Pj Gubernur Kalbar dr Horisson, M.Kes, Kapolres Ketapang, Dandim 1203 Ketapang, Kejari, Ketua DPRD Ketapang, Wakil Bupati Ketapang, Kepala Perangkat Daerah dan lain-lain.
Dalam amanatnya, Pangdam XII/Tanjungpura menyebutkan, bahwa dengan selesainya pembangunan Monumen Tugu Juang menunjukan kecintaan masyarakat Tumbang Titi melawan ketidakadilan kolonial Belanda.
Dimana, dalam Perang Kedang dikenal ada tiga pemimpin yaitu, Uti Usman sebagai pemimpin perang, Panglima Tentemak sebagai Pemimpin Lapangan, dan Kandaruhan Bajir sebagai pemimpin yang mengurus logistik dan persenjataan.
“Ketiga orang ini dengan semangat memperjuangkan hak orang banyak, yaitu telah melakukan perjuangan ketidakadilan yang dilakukan kolonial Belanda” tegas Pangdm XII/Tanjungpura.
Perjuangan yang telah dilakukan oleh mereka sangat jelas bentuk dari jiwa patriot, mengorbankan jiwa dan raga sudah ada sejak dahulu kala.
“Sebagai Pangdam Tanjungpura saya memberikan apresiasi yang sebesar besarnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung pembangunan Tugu juang Tumbang Titi sehingga selesai sesuai target yang telah ditetapkan dan kita saksikan bersama pada saat upacara peresmian pada hari ini,” tegas Pangdma Tanjungpura.
Selanjutnya Deklarasi Kota Juang Tumbang Titi disampaikan Bupati Ketapang.
Kemudian diteruskan dengan penandatanganan prasasti Tugu Juang, Prasasti Makam Panglima Tentemak, Makam Uti Usman dan prasasti Jalan Karya Bakti TNI.
Setelah penandatanganan prasasti dilanjutkan dengan penyalaan obor oleh para camat.
Penyalaan obor ini memberikan simbol jiwa patriot yang menggelora.
Selesai upacara peresmian Monumen Juang Tumbang Titi dilanjutkan dengan Deklarasi Daerah Otonomi Baru di Lapangan Tumbang Titi.
Sambutan disampaikan Ketua Umum Napak Tilas 2023, Ir. H.Gusti Kamboja MH.
Mantan Ketua DPRD Ketapang ini menjelaskan secara umum tentang Daerah Otonomi Baru wilayah Rencana Kabupaten Matan Hulu.
Sejarah perang Kedang kembali diingatkan kepada masyarakat melalui opera yang do pentaskan pada malam hiburan rakyat.
Pergelaran sejarah perang Tumbang Titi dimainkan lebih dari satu jam.
Usia opera dimainkan, Bupati Ketapang, Martin Rantan menjelaskan ide adanya Napak Tilas sudah lama direncanakan.
Diskusi panjang dengan banyak kalangan sudah dilakukan sejak dirinya sebelum sakit.
Walaupun belum pulih benar. Namun, setiap tahapan rangkaian kegiatan napak tilas dirinya langsung hadir untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana.
Adanya rangkaian kegiatan Napak Tilas, ditegas Bupati Ketapang bahwa masyarakat Tumbang Titi sangat berbangga dengan adanya kegiatan tersebut.
Kegiatan yang berawal dari kegiatan Tolak Bala dihadiri Kapolda Kalbar.
Pembukaan kegiatan dilakukan Kejati Kalbar.
Pembukaan dragon boat dihadiri Danlamtamal yang diwakili Dansatrol Lamtamal XII Pontinanak.
Pada malam kreasi musik dihadiri Pj Gubernur Kalbar, dan Pangdam XII/Tanjungpura.
“Malam ini hadir Pj Gubernur Kalbar bersama kita, ini luar biasa, tidak mudah untuk kita mendatangkan pejabat ke Ketapang, tapi karena kita punya niat baik, beliau bisa hadir bersama kita,” ucap Bupati Ketapang.
Bupati Ketapang juga menyebutkan rangkai Napak Tilas telah memecahkan Rekor MURI.
Hadirnya penari dengan jumlah 6.311 Tarian Putri Junjung Buih, sekaligus makan ketupat colet terpanjang, merupakan sebuah karya nyata dan kotribusi masyarakat secara langsung.
Dimana penari dengan pakaian adat tidak mendapat imbalan satu sen pun.
Setelah dideklarasikan sebagai Kota Juang, Bupati Ketapang selanjutnya menyerahkan SK Kota Juang kepada Pitriyadi S.Hut, M.Si Camat Tumbang Titi.
Ia meminta supaya masyarakat menjaga dan memelihara monumen Juang Tumbang Titi.
Tidak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada PT WHW dn PT CMI, karena selain pemerintah daerah pembangunan tersebut tidak lepas dari kontribusi CSR perusahaan.
Setelah SK Penetapan Kota Juang diserahkan Bupati ke Camat.
Pitriyadi S.Sos, M.Si mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati Ketapang yang telah mengangkat perjuangan masyarakat Tumbang Titi dalam melawan kolonial.
Dukungan pemerintah dan semua pihak atas terbangunnya Monumen Juang Tumbang Titi untuk Mengenang semangat Patriotisme Uti Usman, Panglima Tentemak dan Kenduruhan Bajir, ini akan masyarakat jaga dengan sepenuh hati.
Musyawer